Sabtu, 15 November 2014

MAKALAH STRATEGI MNEMONIK KATA KUNCI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMORI SISWA SEKOLAH DASAR

STRATEGI MNEMONIK KATA KUNCI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMORI SISWA SEKOLAH DASAR

The Mnemonic Keyword Strategy to Improve Memory Achievement for Elementary Students

 Program Studi Psikologi


ABSTRACT

 

            The purpose of the eksperiment was to show the level improvement the capacity in student memory by using mnemonic keywords. Mnemonics was an encoding strategy used to improve memory. Numerous studies have shown the advantages of mnemonic techniques to aid memory.
The subjects were sixth graders who had only studied English for 3 years at school. Their age range from 11-12 years, and the sample size was forty students. The subjects were divided into  two groups of 20 students in the control group and  20 students in the  experimental group. Each subject was given a study booklet. The students were trained to associate each English word with a sound- alike keyword Indonesian. The experimental  gave an explanation and emphasized the importance of  using interactive imagination.
The data analized using Anova mixed factor, mixed from anava between group with  anava repeated measures (Hadi, 2000). The data analized using  General Linear Model Program SPSS Versi 11.5.
The results of this experiment indicated that experimental group who received mnemonic strategy keyword is shown the capacity of memory increase over 24 hours of 72.8 % than control group. The conclusion that the mnemonic training was effective to improve memory.

Keywords: mnemonic keyword strategy, memory achievement, elementary students.



________________
1)      Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
2)      Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.


1. Pengantar
        Sejumlah orang mempunyai kemampuan memori sangat hebat. Kira-kira 5 sampai 10 % anak menunjukkan kemampuan  daya ingat  sangat kuat pada awal masa kanak-kanak, namun kemampuan ini tidak bertahan sampai dewasa. (Markowitz & Jensen, 2002). Analogi yang muncul dari teori tersebut, 90 – 95 % anak tidak memiliki kemampuan memori kuat, sehingga mereka membutuhkan pelatihan dan pembelajaran yang mendukung.
        Masalahnya adalah bagaimana meningkatkan kemampuan belajar kosakata asing yang sulit di ingat oleh memori mereka? Strategi apa  yang tepat digunakan  untuk mengingat kembali data yang sudah masuk melalui sensori memori supaya menjadi lebih baik dan bisa ditingkatkan?
Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui sejauhmana terjadinya peningkatan memori siswa Sekolah Dasar yang diberi pelatihan memori menggunakan strategi mnemonik kata kunci.
2. Tinjauan Pustaka
Memori merupakan kemampuan individu untuk  menerima, menyimpan, dan menarik  kembali     informasi ketika dibutuhkan. Para ahli mengidentifikasi tiga tahap memori, yaitu tahap penyandian, tahap penyimpanan, dan tahap pengambilan kembali (Atkinson, 1987).
Kemampuan memori selalu melibatkan kemampuan diterimanya stimulus oleh sensori register atau sensori memori, kemudian dilanjutkan pada memori jangka pendek. Memori jangka pendek dengan kondisi tertentu akan dilanjutkan ke memori jangka panjang (Woody & Lavoie, 1992).
Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kemampuan memori antara lain:
usia, atensi atau perhatian, interval waktu, daftar aitem (panjang dan pendek), intensitas kebisingan, deepth of processing approach (pendekatan kedalaman pemrosesan), penggunaan strategi peningkatan memori  yang tepat (salah satunya adalah strategi mnemonik).
Kata kunci merupakan salah satu bagian dari penerapan strategi mnemonik yang paling tepat digunakan untuk meningkatkan penguasaan kosakata asing. Atkinson (Solso, 2001) menyatakan bahwa kata kunci merupakan “suatu kata dalam bahasa Inggris yang disuarakan  seperti kata-kata asing”.
Wang, Thomas, dan Oulette (1992) menyatakan bahwa subyek penelitian yang menggunakan mnemonik kata kunci mempunyai kemampuan mengingat kosakata bahasa Perancis lebih baik jika dibandingkan dengan rote-rehearsal. Levin dkk (1979) menyatakan bahwa metode mnemonik kata kunci lebih efektif jika digunakan untuk remaja dan dewasa ketika diterapkan secara individual, bukan kelompok. Johnson, Adams, dan Bruning (1985) mengatakan bahwa kata kunci mampu memfasilitasi memori terhadap kemampuan kosakata. Fuentes (Compos, dkk., 2003), dan Levin (1979) menyatakan bahwa kata kunci lebih efektif bagi siswa Sekolah Dasar (SD) dibandingkan siswa di atasnya. Compos, dkk. (2004) menyatakan bahwa signifikansi kelompok kata kunci lebih tinggi jika dibandingkan kelompok kontrol dalam mengingat kata dengan kejelasan tinggi.
Berdasarkan uraian pada tinjauan pustaka di atas, maka penulis mengajukan kerangka pemikiran teoetis sebagai berikut:
1.      Setiap anak mempunyai potensi kemampuan memori kosakata Inggris secara tidak terbatas. Namun dalam perkembangannya masing-masing mencapai tingkat kemampuan yang berbeda-beda . Perbedaan ini dipengaruhi oleh faktor  pendidikan dan pelatihan.
2.      Kemampuan membuat asosiasi, merupakan kemampuan kognitif untuk memperkaya kemampuan memori kosakata Inggris yang bisa ditingkatkan melalui pelatihan strategi mnemonik kata kunci.
Berdasarkan landasan teori yang telah dikemukakan di atas, maka penulis mengajukan hipotesis bahwa strategi mnemonik kata kunci dapat meningkatkan kemampuan memori. Kelompok yang di beri pelatihan menunjukkan  kemampuan memori lebih tinggi jika dibandingkan dengan kelompok yang tidak di beri pelatihan.
3.      Cara Penelitian
Bahan belajar disajikan melalui lembar panduan yang diberikan kepada kelompok eksperimen. Asosiasi  yang sudah disajikan dalam lembar panduan untuk kelompok eksperimen dimaksudkan sebagai contoh. Tugas siswa selama pelatihan adalah membuat asosiasi kalimat yang bisa menghubungkan antara kata kunci dengan arti kata (tiap kali pertemuan siswa mengerjakan 30 asosiasi).
Media pembelajaran yang digunakan adalah kertas manila berukuran 40 x 20 cm yang berisi tulisan tangan berhuruf kapital mengenai urutan cara menerapkan strategi mnemonik kata kunci melalui penggunaan asosiasi.
Kata pembuka yang disampaikan eksperimenter adalah ucapan salam “Assalamu’Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh”, dan dilanjutkan dengan “perkenalan singkat identitas eksperimenter dan pemandu”. Eksperimenter juga menyampaikan maksud penelitian. Kesepuluh kata yang disampaikan oleh eksperimenter untuk kelompok “HEWAN” adalah sebagai berikut:
Kata Inggris               Kata Kunci                Arti Kata
  1. Bear                            buyar                           beruang
Asosiasi à Beruang yang ku lihat di hutan itu membuyarkan lamunanku
  1. Cricket                         kerik                            jangkrik
Asosiasi à Jangkrik bersuara dengan bunyi kerik-kerik
  1. Cock                            koki                             ayam jantan
Asosiasi à Koki restoran sedang memasak ayam jantan
  1. Crocodile                    kroco                           buaya
Asosiasi à Buaya kecil itu saya namakan kroco
  1. Deer                            der                               rusa
Asosiasi à Rusa di hutan itu di tembak pemburu dengan bunyi senapan ‘der
  1. Duck                            dug                              bebek
Asosiasi à bebek itu mati dan jatuh di tanah dengan menimbulkan suara “dug
  1. Goose                          bagus                           angsa
Asosiasi à Angsa di atas danau itu bagus sekali
  1. Rabbit                          sabit                             kelinci
Asosiasi à Kelinci makan rumput yang disabit ayahku
  1. Snail                            kail                              keong
Asosiasi à Kail itu tersangkut di tubuh keong
  1. Parrot                          parut                            burung beo
Asosiasi à Burung beo itu hinggap diatas parut
  1. Cat                              cat                               kucing
Asosiasi à …………………………………………………..

Kosakata ke-11 pada kelompok “hewan” dilatihkan kepada siswa untuk dibuat asosiasi, sehingga pada bagian asosiasi dikosongkan dengan pemberian tanda (Asosiasi à ….. ), disusul kemudian 9 kosakata dari kelompok “kata sifat.” Kalimat yang disampaikan eksperimenter adalah: “Tugas kalian  adalah membuat asosiasi seperti yang ibu sampaikan tadi. Asosiasi yang kalian buat, kalian tulis pada lembar kertas manila yang sudah kalian terima dari pemandu. Kalian harus menirukan kata-kata yang ibu ucapkan dengan suara keras.” Selanjutnya ekperimenter menyuruh siswa membuat asosiasi kelompok “Kata Sifat.”

KATA SIFAT (9 kosakata)

            Kata Inggris               Kata Kunci                Arti Kata
  1. Bright                          memberi                      terang
Asosiasi à …………………………………………………………………
  1. Cheap                          cuap-cuap                    murah
Asosiasi à …………………………………………………………………
  1. Clever                          lemper                         pandai
Asosiasi à …………………………………………………………………
  1. Fat                               patah                           gemuk
Asosiasi à …………………………………………………………………
  1. Sunny                          sunyi                            cerah
Asosiasi à …………………………………………………………………
  1. Tall                              tali                               tinggi
Asosiasià ………………………………………………………………….
  1. Thin                             tinta                             kurus
Asosiasià…………………………………………………………………..
  1. Windy                          windu                          berangin
Asosiasià ………………………………………………………………….
  1. Long                            longgar                        panjang
Asosiasià ………………………………………………………………….

Eksperimenter melanjutkan pelatihan dengan membuka sesi tanggapan. Selanjutnya eksperimenter membacakan kelompok kata “Alat-Alat Sekolah” dan siswa menirukannya dengan suara keras. Siswa membuat asosiasi kelompok kata “Alat-Alat Sekolah” setelah ada aba-aba dari eksperimenter.

ALAT-ALAT SEKOLAH (9 kosakata)

            Kata Inggris               Kata Kunci                Arti Kata
  1. Bench                          benci                            bangku
Asosiasi à …………………………………………………………………
  1. Bag                              bak                              tas
Asosiasi à …………………………………………………………………
  1. Board                          bor                               papan
Asosiasi à ……………………………………………………………….
  1. Desk                            Desaku                                    meja tulis
Asosiasi à ……………………………………………………………….
  1. Eraser                         keras                            penghapus
Asosiasi à……………………………………………………………….
  1. Flag                             plang                           bendera
Asosiasi à ………………………………………………………………
  1. Ruler                           ular                              penggaris
Asosiasi à ………………………………………………………………
  1. Shoes                           saos                             sepatu
Asosiasi à ………………………………………………………………
  1. Table                           tabel                            meja
Asosiasi à ……………………………………………………………….

Eksperimenter melanjutkan pelatihan dengan membuka sesi tanggapan. Selanjutnya eksperimenter membacakan kelompok kata “Bagian Tubuh” dan siswa menirukannya dengan suara keras. Siswa membuat asosiasi kelompok kata “Bagian Tubuh” setelah ada aba-aba dari eksperimenter.

BAGIAN TUBUH (11 kosakata)

            Kata Inggris               Kata Kunci                Arti Kata
  1. Arm                             arem-arem                   lengan
Asosiasi à …………………………………………………………….
  1. Cheek                          cek                               pipi
Asosiasi à …………………………………………………………….
  1. Chin                            cin-cin                         dagu
Asosiasi à …………………………………………………………………
  1. Ear                               iris                               telinga
Asosiasi à …………………………………………………………………
  1. Hair                             hari                              rambut
Asosiasi à ………..……………………………………………………….
  1. Knee                            kena                             lutut
Asosiasi à …………………………………………………………………
  1. Lip                               lipat                             bibir
Asosiasi à …………………………………………………………………
  1. Mouth                          muat                            mulut
Asosiasià ………………………………………………………………….
  1. Neck                            nenek                           leher
Asosiasi à …………………………………………………………………
  1. Stomach                      tomat                           perut
Asosiasi à …………………………………………………………………
  1. Tongue                        tong                             lidah
Asosiasi à …………………………………………………………………

Eksperimenter membuka pertemuan hari kedua dengan ucapan salam sebagai prolog. Eksperimenter membacakan daftar kata satu persatu, siswa menyimak daftar kata tersebut. Kata Inggris yang bercetak miring dibacakan 2 kali, sedangkan kata kunci, dan arti kata masing-masing dibacakan 1 kali. Siswa menirukan dengan suara keras setelah eksperimenter selesai mengucapkan kata-kata tersebut.

AKTIVITAS (7 kosakata)

            Kata Inggris               Kata Kunci                Arti Kata
1.      Canoe                          kamu                           bersampan
Asosiasi à Kamu pulang bersampan saja.
2.      Cycling                        siklus                           bersepeda
Asosiasi à Aku bersepeda berputar-putar membentuk siklus
3.      Gave                            gapai                            memberi
Asosiasi à Aku mampu menggapai prestasi tertinggi di kelas, sehingga ayah memberiku hadiah
4.      Jumping                       jumpa                          melompat
Asosiasi à Tina berjumpa sahabat lama, sehingga ia melompat kegirangan
5. Painting             pontang- panting         mengecat
Asosiasi à Aku harus mengecat tembok sendirian, sehingga aku merasa pontang-panting mengerjakannya
6. Pray                              seprei                           berdoa
Asosiasi à Aku berdoa, “semoga aku di belikan seprei baru oleh ibuku”
7. Reciting             resik                             membacakan
Asosiasi à Andi sedang membacakan ayat suci AlQuran di atas panggung yang resik itu.

 

BENDA YANG BERHUBUNGAN DENGAN PAKAIAN (7 kosakata)

            Kata Inggris               Kata Kunci                Arti Kata
  1. Blanket                        lengket                                    selimut
Asosiasi à Udara terasa dingin, sehingga tubuhku terasa lengket dengan selimut.
  1. Belt                              belut                            ikat pinggang
Asosiasi à Belut itu panjangnya seperti ikat pinggangku
  1. Button                          beton                           kancing
Asosiasi à Biji beton itu di iris-iris bulat tipis menyerupai kancing baju
Eksperimenter memberi kesempatan siswa untuk bertanya, dan memberikan tanggapan terhadap materi pelatihan. Selanjutnya ia menyuruh siswa membuat asosiasi dari kelompok kata “Benda yang berhubungan dengan pakaian”, setelah ia membacakan daftar kata (nomor 4 sampai 7).
  1. Cap                             kecap                           topi
Asosiasià ………………………………………………………………….
  1. Cassock                       kapok                          baju jubah
Asosiasià ………………………………………………………………….
  1. Glove                           globe                           sarung tangan
Asosiasià ………………………………………………………………….
  1. Trouser                        terasa                           celana panjang
Asosiasià………………………………………………………………….

Eksperimenter melanjutkan pelatihan dengan membuka sesi tanggapan. Selanjutnya eksperimenter membacakan kelompok kata “Peralatan” dan siswa menirukannya dengan suara keras. Siswa membuat asosiasi kelompok kata “Peralatan” setelah ada aba-aba dari eksperimenter.

PERALATAN (13 kosakata)

            Kata Inggris               Kata Kunci                Arti Kata
  1. Bed                              beda                            tempat tidur
Asosiasi à …………………………………………………………………
  1.  Boat                            buat                             perahu
Asosiasi à …………………………………………………………………
  1. Bowl                            towel                           mangkuk
Asosiasià ………………………………………………………………….
  1. Comb                          oncom                         sisir
Asosiasià ………………………………………………………………….
  1. Fan                              panci                            Kipas Angin
Asosiasià ………………………………………………………………….
  1. Ladle                           sadel                            sendok
Asosiasià ………………………………………………………………….
  1. Plate                            plat                              piring
Asosiasià ………………………………………………………………..
  1. Raft                              rapat                            rakit
Asosiasi à …………………………………………………………………
  1. Rosary                         sari                               tasbih
Asosiasi à …………………………………………………………………
  1. Soap                            suap                             sabun
Asosiasi à …………………………………………………………………
  1. Vase                            pas                               jambangan
Asosiasi à …………………………………………………………………
  1. Water                           wader                          air
Asosiasià ………………………………………………………………….
  1. Yacht                           ayah                             kapal pesiar
Asosiasià ………………………………………………………………….

Eksperimenter melanjutkan pelatihan dengan membuka sesi tanggapan. Selanjutnya eksperimenter membacakan kelompok kata “Makanan” dan siswa menirukannya dengan suara keras. Siswa membuat asosiasi kelompok kata “Makanan” sebagai tugas kelompok setelah ada aba-aba dari eksperimenter.
MAKANAN (9 kosakata)
            Kata Inggris               Kata Kunci                Arti Kata
  1. Banana                        ban                              pisang
Asosiasià ………………………………………………………………….
  1. Cabbage                      cabang                         kubis
Asosiasià ………………………………………………………………..
  1. Candy                          candi                           manisan
Asosiasià ………………………………………………………………..
  1. Cucumber                   ketumbar                     mentimun
Asosiasià ………………………………………………………………..
  1. Guava                         goa                              jambu biji
Asosiasià ………………………………………………………………….
  1. Peanut                         penat                           kacang tanah
Asosiasià ………………………………………………………………….
  1. Pumpkin                      mungkin                                  labu
Asosiasià ………………………………………………………………….
  1. Shrimp                         srimpi                          udang
Asosiasi à …………………………………………………………………
  1. Spinach                       enak                             bayam
Asosiasi à …………………………………………………………………
Eksperimenter melanjutkan dengan membuka sesi tanggapan. Selanjutnya eksperimenter membacakan kelompok kata “Keluarga” dan siswa menirukannya dengan suara keras. Siswa membuat asosiasi kelompok kata “Keluarga” sebagai tugas terakhir pelatihan hari kedua setelah ada aba-aba dari eksperimenter.
KELUARGA (4 kosakata)
1.      Aunt                                    unta                             bibi
Asosiasià …………………………………………………..…………
2.   Cousin                                  kaos                             saudara sepupu
Asosiasià ……………………………………………………………..
3.      Daughter                dokter                          anak perempuan
Asosiasià ……………………………………………………………..
4.   Uncle                                  mangkel                       paman
Asosiasi à ……………………………………………………………..

Eksperimenter menyampaikan kata penutup. untuk pelatihan yang telah diberikan selama 2 hari.
Penulis menggunakan validitas isi untuk menyusun materi mnemonik kata kunci. Validitas isi bisa digunakan untuk mengukur tes kosakata (Crocker & Algina, 1986). Algina juga menyatakan bahwa untuk mengukur validitas isi terhadap difficulty level, seorang peneliti bisa menggunakan  nilai p (peluang subyek untuk menjawab benar suatu aitem yang diujikan).
Langkah-langkah penyusunan alat ukur antara lain:
a.    Mengumpulkan kosakata yang ada dalam buku English Lesson 1, English Lesson 2, & English Lesson 3, sumber belajar kelas IV, kelas V, dan kelas VI.
b.   Mencatat kurang lebih 600 kosakata yang sudah diajarkan di kelas.
c.    Berkonsultasi dan menemukan kosakata yang sulit berdasarkan hasil wawancara dengan satu orang guru bidang studi Bahasa Inggris.
d.    Membuat Mnemonik untuk kosakata sulit.
e.    Melakukan pengelompokan kata yang sudah dimnemonikkan.
f.    Menyusun aitem kosakata materi pelatihan strategi mnemonik kata kunci dan menyusun soal kemampuan memori (pre tes dan pos tes).
Delapan puluh kosakata yang diperoleh  berdasarkan langkah penyusunan alat ukur di atas diujikan dalam pre tes, kemudian  dianalisa dengan melakukan analisis butir. Sesuai dengan spesifikasi  tujuan penelitian, mnemonik ditujukan untuk memudahkan siswa belajar kosakata yang sulit, maka di peroleh 66 kosakata (aitem) yang memiliki nilai p yang bergerak dari angka 0 sampai 0.6. Aitem tersebut diasumsikan  sebagai aitem sulit, karena ada beberapa siswa yang tidak memiliki peluang untuk mengingat dengan baik kosakata yang diujikan.
Post tes dilaksanakan  satu hari setelah pelatihan mnemonik kata kunci selesai dilakukan. Kosakata yang disampaikan dalam pos tes berjumlah 66 aitem. Semua aitem yang diujikan adalah kosakata yang mempunyai P < 0,6, aitem tersebut diidentifikasi dari 9 pengelompokan jenis kosakata.
Tabel 1Butir soal yang diikutkan dalam pos tes

Pengelompkan jenis kosakata
Nomor  penyekoran aitem
Jumlah kosakata
Hewan
1, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, dan 10
9 kosakata
Kata Sifat
12, 13, 14, 15, 16, 17, dan 20
7 kosakata
Alat Sekolah
21, 22, 23, 24, 25, dan 27
6 kosakata
Bagian Tubuh
30, 31, 32, 33, 35, 36, 37, 38, 39, dan 40
10 kosakata
Peralatan
41, 42, 43, 44, 48, 49, 50, 51, 52, dan 53
10 kosakata
Makanan
55, 56, 57, 58, 59, 60, 61, dan 62
8 kosakata
Aktivitas
63, 63, 65, 66, 67, dan 69
6 aitem
Benda yang berhubungan dengan pakaian
70, 72, 73, 74, 75, dan 76
6 aitem
Keluarga
77, 78, 79, dan 80
4 aitem
Jumlah

66 aitem

Pengukuran kemampuan memori dinilai berdasarkan kemampuan siswa dalam menjawab soal secara benar dan akurat. Pengukuran menggunakan alat bantu stop watch.  Tiap aitem soal yang dijawab benar di skor 1 (satu) dan yang salah diskor 0 (nol). Tes kemampuan daya ingat merupakan bentuk tes kognitif.
Tabel 2 Rincian waktu pelatihan strategi mnemonik

No.
Hari
Waktu
Tanggal
Jenis Kegiatan
1
Ahad
07.00
5 Desember
Pre tes
2
Senin
-
-
-
3
Selasa
07.00
7 Desember
Pelatihan hari I
4
Rabu
07.00
8 Desember
Pelatihan hari II
5
Kamis
07.00
9 Desember
Pos tes

Subyek penelitian didasarkan pada populasi kelas VI MIS I Karanganyar Pekalongan. Jumlah siswa keseluruhan adalah 43 siswa. Kriteria subyek adalah mereka tidak pernah mengikuti kursus bahasa Inggris di lembaga kursus bahasa, dan mereka tidak memiliki buku bacaan berbahasa Inggris yang diajarkan di kelas.
Langkah-langkah pemilihan subyek penelitian adalah sebagai berikut:
1.      Pre tes. Pre tes diikuti oleh 41 siswa.
2.      Pengelompokan siswa ke dalam kelompok nilai tinggi dan rendah berdasarkan skor pre tes.
3.       Pembagian kelompok nilai tinggi dan rendah secara acak atau random.
Random dilakukan dengan cara mengocok kertas yang telah diberi kode I dan II. Setiap siswa memiliki kesempatan yang untuk mendapat suatu perlakuan. Tahap awal kondisi subyek pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol ditentukan berdasarkan mean rata-rata yang tidak signifikan (Spear, Penrod, & Baker, 1988). Mean sampel yang hampir sama dari dua kelompok menunjukkan representasi yang akurat, dan menghindarkan dari sampling  error.
Kontrol lingkungan fisik dilakukan dengan cara:
1.   Lingkungan fisik kelas di desain dengan format letter U.
2.   Di dalam ruangan kelas di beri tanaman hidup, supaya ruangan terasa nyaman.
3.   Pakaian eksperimenter dan pemandu diseragamkan antara hari pertama    dan kedua pelatihan.
4.   Ruangan dilengkapi dengan cahaya neon 15 watt sejumlah 2 neon.
5.   Pelatihan berlangsung di ruang tertutup.
Prosedur eksperimen yang dilakukan adalah sebagai berikut:
Waktu : 80 menit (Hari pertama)
Waktu
Materi
Metode
07.00 – 07.10
(10 menit)
1) Eksperimenter menyampaikan prolog selama         10 menit (2 menit untuk memperkenalkan diri, 8 menit untuk menjelaskan tema pelatihan).
2) Tiap1 siswa memperoleh 8 potong kertas manila kosong berwarna putih berukuran 10 x 5 cm yang akan digunakan untuk menuliskan asosiasi. Kertas tersebut dibagikan oleh pemandu eksperimen yang bertugas membantu eksperimenter dalam pelatihan. Jumlah pemandu adalah 2 orang.

07.10 – 07.25
(15 menit)
Eksperimenter menerangkan 10 kosakata, kata kunci, dan cara membuat asosiasi (menghubungkan antara kata kunci dengan arti kata)
Metode ceramah,
media yang digunakan : potongan kertas manila berukuran 40 x 20 cm
07.25 – 07.30
(5 menit)
Siswa di beri kesempatan bertanya dan memberikan tanggapan. Tanggapan yang benar diberi penghargaan tanda bintang berwarna merah

07.30 – 07.35
(5 menit)

Tiap siswa di beri tugas membuat 10 asosiasi yang terdiri dari 1 kosakata  kelompok “hewan,” dan 9 kosakata pada kelompok “kata sifat.” Dua menit digunakan untuk membacakan daftar kata Inggris, Tiap kata dibacakan 2 kali, sedangkan kata kunci dan arti kata masing-masing 1 kali. Tiga menit berikutnya adalah alokasi waktu bagi siswa untuk membuat asosiasi.
Metode : penugasan
07.35 – 07.40
(5 menit)
Tanggapan terhadap asosiasi yang di buat oleh siswa,. Siswa yang memberikan tanggapan dengan benar menerima penghargaan tanda bintang berwarna merah.

07. 40 –07.45
(5 menit)
Siswa membuat 9 asosiasidari jenis kata alat-alat sekolah. Dua menit digunakan untuk membacakan daftar kata Inggris, tiap kata dibacakan 2 kali, sedangkan kata kunci dan arti kata masing-masing 1 kali. Tiga menit berikutnya adalah alokasi waktu bagi siswa untuk membuat asosiasi.
Metode: penugasan dan pengarahan
07.45 – 07.50
(5 menit)
1) Siswa diberi kesempatan untuk mengungkapkan kesulitan yang dialami ketika membuat asosiasi.
2) Siswa mencatat kesulitan asosiasi yang sudah terjawab dari siswa lain yang mampu membuat asosiasi ke dalam lembar manila dengan menuliskan kata “tanggapan” samping kertas.
Metode : mencatat dan memperhatikan
07.50 – 07.56
(6 menit)
Siswa ditugaskan membuat asosiasi 11 kosakata kelompok “bagian tubuh.” Dua setengah menit digunakan untuk membacakan daftar kata Inggris, tiap kata dibacakan 2 kali, sedangkan kata kunci dan arti kata masing-masing 1 kali. Tiga setengah menit berikutnya adalah alokasi waktu bagi siswa untuk membuat asosiasi.



07.55 – 08.00
(5 menit)
Tanggapan dan pertanyaan dari siswa

08.00 – 08.05
Siswa diberi kesempatan untuk menanyakan keseluruhan asosiasi yang masih dirasakan sulit

08.05 – 08. 15
(10 menit)
Siswa di beri kesempatan untuk menyimpan kata kunci, arti kata dan asosiasi antara kata kunci dan arti kata.
Metode : Pengendapan materi
08.15 – 08.20
(5 menit)
Eksperimenter menutup pertemuan hari pertama


Waktu : 80 menit (Hari Kedua)
Waktu
Materi
Keterangan
07.00 – 07.05
(5 menit)
Prolog

07.05 – 07.20
(10 menit)
  Menerangkan 10 kosakata, kata kunci, dan cara membuat asosiasi. Kosakata yang dicontohkan adalah 7 kosakata kelompok “aktivitas”, dan 3 kosakata kelompok “benda yang berhubungan dengan pakaian.” Eksperimenter membacakan daftar kata Inggris satu kali, kemudian ia membacakan lagi untuk ditirukan oleh siswa dengan suara keras.
Metode ceramah dan modeling

07.20– 07.25
(5 menit)
Siswa di beri kesempatan bertanya dan memberikan tanggapan. Siswa yang memberikan tanggapan dengan benar memperoleh penghargaan tanda bintang berwarna merah.

07.25 – 07.27
(2 menit)

Siswa diberi tugas mengerjakan 4 soal dengan membuat asosiasi antara kata kunci dan arti kata kelompok “benda yang berhubungan dengan pakaian.” Alokasi waktunya 45 detik untuk membaca daftar kata bersama-sama, 75 detik untuk membuat asosiasi.
Metode: penugasan
 07.27– 07.34
(7 menit)
Siswa ditugaskan membuat 13 asosiasi dari kelompok “peralatan.” Alokasi waktu 2 menit 45 detik untuk membaca daftar kata bersama-sama, dan 4 menit 15 detik digunakan untuk membuat asosiasi.
Penugasan
07.34 – 07.41
(5 menit)
Tanggapan dan pertanyaan

07. 41– 07.45
(5 menit)
Pengarahan dari eksperimenter untuk penugasan kelompok. Tiap kelompok terdiri dari 5 siswa. Jumlah kelompok ada 4. Jumlah kosakata ada 9 buah Tiap siswa dalam kelompok menyelesaikan 2 asosiasi kosakata.  Selanjutnya 1 orang siswa yang mendapatkan bagian 1 asosiasi  ditugaskan untuk menuliskan keseluruhan  asosiasi yang sudah selesai dikerjakan dalam kelompoknya masing-masing.
Ceramah
07.45 – 07.50
(5 menit)
Siswa membuat asosiasi sebanyak 9 asosiasi kelompok kosakata “Makanan” secara berkelompok. Alokasi waktu 2 menit untuk membaca daftar kata bersama-sama, dan 3 menit untuk membuat asosiasi.
Metode:  penugasan dan diskusi
07.50 – 07.55
(5 menit)
1) Masing-masing siswa membacakan asosiasi yang dibuat kelompok mereka secara bergantian
2) Siswa menyimak asosiasi yang dibacakan kelompok lain.
Metode : mencatat dan memperhatikan
07.55 – 07.57
(2 menit)
Tiap siswa di beri tugas membuat 4 asosiasi kelompok kosakata “keluarga.” Alokasi waktu 45 detik untuk membaca daftar kata bersama-sama, dan 75 detik untuk membuat asosiasi.
Metode: penugasan individual
07.57 –08.05
(8 menit)
Tanggapan dan pertanyaan seluruh materi yang disampaikan pada hari kedua

08.05 – 08. 15
(10 menit)
Siswa di beri kesempatan untuk menyimpan kata kunci, arti kata dan asosiasi antara kata kunci dan arti kata.
Metode: Pengendapan materi
08.15 – 08.20
(5 menit)
Eksperimenter menutup rangkaian ekperimen


Penelitian ini menggunakan rancangan eksperimen melalui pre-test dan post test terhadap kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Desain yang digunakan adalah untreated control group pre-test and post test design (tidak memberikan perlakuan terhadap kelompok kontrol (Cook & Campbell, 1979).                    Analisis data yang digunakan dalam penelitian adalah analisis varian satu jalur dengan menggunakan amatan ulangan terhadap pre tes dan pos tes. Analisis jenis ini disebut anava 1-jalur mixed 1- faktor (anava A-Mx-B), yaitu gabungan dari anava antar kelompok 1-jalur dengan anava amatan ulangan 1-faktor. Jalur digunakan sebagai pemisah kelompok, sedangkan istilah faktor digunakan untuk menunjuk amatan ulangan (Hadi, 2000). Analisis data menggunakan General Linear Model Program SPSS Versi 11.5.
4. Hasil Penelitian dan pembahasan
Tabel 3. Rangkuman hasil analisis varian

Sumber variasi
JK
db
RK
F
P
SE
Antar
Kelompok
Galat

1638.400
2729.600

1
38

1638.400
71.832

22.809
-

< 0.01
     -

0.375
    -
Dalam
Tes*Kelompok
Galat


3200.450
1193.100


1
38

3200.450
31.397

101.934
       -

< 0.01
     -

0.728
-

Hipotesis yang diajukan diterima. Kelompok eksperimen yang dilatih strategi mnemonik kata kunci mempunyai kemampuan memori lebih tinggi dibandingkan kelompok kontrol yang tidak diberi perlakuan, sehingga pelatihan dinyatakan efektif. Perlakuan strategi mnemonik kata kunci telah meningkatkan kemampuan kelompok eksperimen sebesar 72.8 %.
Beberapa kemungkinan dapat dikemukakan berdasarkan peningkatan kemampuan memori siswa yang dilatih strategi mnemonik kata kunci antara lain melalui pengukuran kemampuan memori pre tes - di beri mnemonik - di ukur lagi dalam pos tes.
Pre  tes yang diberikan kepada siswa  ditanggapi oleh mereka sebagai kosakata yang sulit. Kesulitan yang dialami oleh siswa bisa dieliminir oleh perlakuan mnemonik kata kunci yang memberikan kesempatan siswa untuk melibatkan aktivitas mereka dengan cara mengenali kata Inggris, kata kunci, dan menciptakan asosiasi. Kondisi tersebut memungkinkan siswa untuk mengingat aitem-aitem yang sulit menjadi mudah dalam ingatan mereka.
Kemampuan membuat asosiasi yang menjembatani antara kata kunci dan arti kata sebagai suatu kemampuan untuk mengingat kosakata asing menjadi lebih bermakna dalam memori  siswa. Membuat asosiasi dalam pandangan Mastropieri dan Scruggs (1998) termasuk bagian dari meningkatkan kebermaknaan sebagai suatu tehnik umum yang digunakan  untuk meningkatkan memori.
Salah satu unsur yang mempermudah memori adalah rekognisi (mengenali kembali). Rekognisi akan mudah dilakukan dibandingkan dengan mengingat kembali (recall). Hasil studi Rajaram (1996) menyatakan bahwa memori melalui gambar memberikan hasil lebih baik dibandingkan mengingat kembali, karena gambar lebih mampu memberikan elaborasi mental. Rekognisi melalui gambar juga di anggap lebih efektif untuk meningkatkan memori seseorang (Ghetti, dkk., 2002). Gambar yang disajikan dalam mnemonik bisa berupa gambar konkrit maupun gambaran abstrak yang berupa kemampuan membuat asosiasi terhadap kata kunci dan arti kata. Asosiasi yang dihasilkan sendiri oleh siswa akan lebih memberikan gambaran yang berkesan, karena siswa secara aktif menciptakan suatu media penghubung antara pengalaman nyata yang terbentuk melalui asosiasi dengan kosakata asing yang disampaikan selama pelatihan.
Berdasarkan teori decay, interval waktu satu hari memungkinkan siswa mengalami kelupaan karena adanya interval waktu yang cukup panjang. Hasil penelitian ini menolak  hasil penelitian Wang, Thomas, dan Oulette (1992) yang menyatakan bahwa untuk pengukuran memori jangka panjang, metode  mnemonik kata kunci berkurang efektifitasnya karena subyek penelitian sering bingung membedakan antara kata kunci dan arti kata  yang tidak ekuivalen. Hal itu di antisipasi dengan upaya penulis untuk menyeleksi kata kunci sebelum dilatihkan. Namun hasil penelitian ini tidak melakukan pengukuran terhadap tindak lanjut setelah rentang waktu tertentu, padahal berdasarkan penelitian Wang, Thomas, dan Oulette (1992), subyek kelompok mnemonik kata kunci mengalami penurunan kemampuan memori sebesar 25 % setelah penundaan 2 hari jika dibandingkan pengukuran awal memori segera.
Ingatan kelompok yang dikondisikan menggunakan mnemonik kata kunci mempunyai nilai rata-rata lebih tinggi dibandingkan kelompok yang dikondisikan dengan semantic-context (Wang & Thomas, 1995). Subyek yang dikondisikan dalam kelompok mnemonik lebih mampu membuat interpretasi dari bayangan atau gambaran dari suatu obyek dengan menggunakan imaginasi. Kondisi ini menjadi menurun ketika dilakukan penundaan dua hari untuk mengukur kemampuan memori. Penurunan yang terjadi disebabkan karena adanya tuntutan kriteria belajar terlalu tinggi. Kriteria tersebut bisa di identifikasi dari alokasi waktu + 12 detik untuk memunculkan stimulus. Penulis mengantisipasi hal tersebut dengan memberikan rentang waktu lebih lama dalam pemunculan stimulus. Tiap aitem dialokasikan waktunya  + 13 detik yang digunakan untuk memperhatikan stimulus dengan cara menirukan daftar kata yang dibacakan eksperimenter dengan suara keras,  dan + 20 detik digunakan untuk membuat asosiasi. Alokasi tersebut digunakan untuk memberikan keleluasaan kepada semua subyek dalam kelompok mnemonik, yaitu kelompok rendah maupun kelompok tinggi.
Besarnya peningkatan kemampuan memori pada kelompok eksperimen bisa disebabkan oleh beberapa hal, yaitu:
1.      Alokasi waktu memadai.
2.      Ukuran subyek relatif kecil (N = 20), sehingga memungkinkan eksperimenter memantau perkembangan siswa secara intensif setiap kali ditemukan kesulitan dalam pelatihan.
3.      Subyek penelitian belum terbiasa menggunakan suatu metode baru, namun mereka bisa berlatih dan belajar untuk membuat asosiasi.
Jam pelajaran bahasa Inggris pada hari biasa (jam pelajaran sekolah) berlangsung 2 x 35 menit (2 jam pelajaran atau 70 menit) dengan penyampaian kosakata sebanyak 20 kosakata. Jumlah kosakata yang dikuasai oleh siswa rata-rata 7 – 8 kosakata.
Pelatihan mnemonik kata di kunci dilatihkan dalam 2 x 80 menit dengan jumlah kosakata yang dilatihkan 80 kosakata. Kelompok eksperimen mengalami peningkatan kemampuan kosakata rata-rata 32 kosakata, sedangkan kelompok kontrol mengalami peningkatan rata-rata 7 kosakata. Kesimpulan yang bisa dimunculkan adalah mnemonik kata kunci cukup efektif dilatihkan dalam sisi alokasi waktu penyampaian maupun jumlah penguasaan kosakata yang dikuasai siswa dari hasil pelatihan tersebut.
Dilihat dari pelaksanaan eksperimen, rehearsal  juga  dilakukan oleh siswa ketika mereka menirukan daftar kata kata yang dibacakan oleh eksperimenter dengan suara keras. Strategi mnemonik pada dasarnya merupakan tehnik memori yang bisa dilakukan dengan strategi memori rehearsal (mengulang aitem), mengorganisasikan aitem (pengelompokan kata yang dilakukan penulis), dan elaborasi (membuat asosiasi dalam pelatihan).
5. Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan hasil eksperimen antara lain:
a.    Siswa yang diberi pelatihan strategi mnemonik menunjukkan peningkatan kemampuan memori kosakata bahasa Inggris lebih tinggi dibandingkan kelompok yang tidak diberi pelatihan.
b.   Strategi mnemonik akan berjalan secara efektif, apabila dalam suasana belajar siswa dilibatkan secara aktif untuk membuat manipulasi bayangan mental.
c.    Suasana kelas yang mengedepankan aspek pemberian penghargaan juga harus diperhatikan sebagai suatu bentuk diakuinya aspek efikasi diri siswa sebagai bagian proses belajar mengajar. Siswa yang memiliki efikasi diri akan senantiasa berani mencoba, dan berani belajar. Pembentukan efikasi diri siswa akan menciptakan iklim belajar yang kondusif dalam berkompetisi dan berkompetensi.
d.   Proses pembelajaran dan pelatihan merupakan suatu sarana penting untuk  berhasilnya  suatu proses pembelajaran mnemonik kata kunci.
e.    Kemampuan memori siswa terhadap penguasaan kosakata bahasa Ingris akan bisa lebih optimal apabila siswa di stimulasi dengan pemberian metode yang tepat.
Saran-saran untuk penelitian selanjutnya adalah sebagai berikut:
a.    Penelitian dilakukan  dengan membandingkan kriteria subyek berdasarkan usia. Beberapa referensi menunjukkan bahwa metode mnemonik kata kunci akan lebih efektif jika diterapkan kepada kelompok usia remaja dan dewasa.
b.   Pengukuran hendaknya dilakukan dengan beberapa kali amatan ulangan untuk kemampuan memori setelah rentang waktu tertentu. Hal itu dimaksudkan untuk mengetahui sejauhmana peningkatan kemampuan memori mampu dipertahankan oleh siswa yang diberi perlakuan strategi mnemonik.
c.    Penyempurnaan kata-kata kunci hendaknya dilakukan terhadap beberapa kosakata yang benar-benar mirip bunyinya  dengan kata inggris.
Tabel 3. Penyempurnaan kata kunci
No. aitem
Kata Inggris
Kata kunci
Penyempurnaan kata kunci
Arti kata
Jenis kata kunci yang disempurnakan
1
bear
buyar
berang
beruang
Kata sifat
5
deer
der
direktur
rusa
Kata benda konkrit
6
duck
dug
dagelan
bebek
Kata benda konkrit
12
bright
memberi
pahit
terang
Kata sifat
26
shoes
saos
susu
sepatu
Kata benda konkrit
27
flag
plang
flek
bendera
Kata benda konkrit
35
hair
hari
heran
rambut
Kata sifat
37
mouth
muat
motivasi
mulut
Kata benda abstrak
41
canoe
kamu
nomaden
bersampan
Kata sifat
42
cycling
siklus
lingkaran
bersepeda
Kata benda konkrit
47
jumping
jumpa
jambe
melompat
Kata benda konkrit
62
comb
oncom
kombinasi
sisir
Kata benda abstrak
65
soap
suap
sopan
sabun
Kata sifat
74
pumpkin
mungkin
kina
labu
Kata benda konkrit

DAFTAR PUSTAKA



Atkinson, R. C.1987. Pengantar Psikologi. Batam: Interaksara.

Campos, A., Amor, A., & Gonzales, M. A. 2004. Experimental Psychology, 51 (2), 125-131. www.psy content.com/abstracts/hh/zea/2004/02/body-zea
         5102125.html. Di akses 14 Oktober 2004.

Campos, A., Gonzales, M. A., & Amor, A. 2003. Limitations of The Mnemonics-Keyword Method. www.findarticles.com. Diakses 15 Oktober 2004.

Cook, T. D. & Campbell, D. T. 1979. Quasi-Experimentation Design and Analysis Issues for Field Setting. USA: Houghton Mifflin Company.

Crocker, L., & Algina, J. 1986. Introduction to Classical and Modern Test Theory. London: Holt Rinehart & Winston, Inc.

Ghetti, S., Goodman, G.S., & Qin, J. 2002. False Memories in Children and Adults: Age, Distinctiveness, and Subjective Experience. Developmental Psychology. 38 (5), 705-718.

Hadi, S. 2000. SPS – 2000 Manual SPS Paket MIDI. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada

Johnsons, C.W., Adams, M., & Bruning, R. 1985. Keywords and Vocabulary Acquisition: Some words of Caution About Words of Assistance. Educational Communication and Technology Juornal. 33, 125-138.

Levin, J.R., Pressley, M., McCormick, C.B., Miller, G.E., & Shriberg, L.K. 1979. Assesing the Classroom Potential of the Keyword Method. Journal of Educational Psychology. 71, 583-594.

Markowitz, K. & jensen, E. 2002. Otak sejuta gigabyte buku Pintar membangun Ingatan super. Diterjemahkan oleh esti A. budihabsari dan Lala herawati Dharma. Bandung: Kaifa.

Mastropieri, M.A., & Scruggs, T.E. 1998. Enhancing School Success with Mnemonic Strategies. http://www.Idonline.Org/Id_Indepth/teaching
_techniques/mnemonic_Strategies.html. Diakses  10 September 2004.

Rajaram, S. 1996. Perceptual Effects on Remembering: Recollective Processes in Picture Recognition Memory. Journal of Experimental Psychology: Learning, Memory and Cognition. 22 (2), 365-377.

Solso, R. L. 2001. Cognitive Psychology. Six Edition. Boston: Allyn & Bacon.

Spear, P. D., Penrod, S.D., & Baker, T. B. 988. Psychology Perspective on Behavior. New York: John Wiley & Sons.

Wang, A.Y., Thomas, M.H., & Ouellette, J.A. 1992. Keyword Mnemonic and Retention of Second-Language Vocabulary Words. Journal of Educational Psychology. 84 (4), 520-528.

Wang, A.Y., & Thomas, M.H. 1995. Effect of Keywords on Long-Term Retention: Help or Hindrance? Journal of Educational Psychology. 87 (3), 468-475.

Woody, R. H., Lovoie, C. J., & Epps, S. 1992. School Psychology A Developmental and Social System Approach. Boston: Simon & Schuster, Inc.






1 komentar:

  1. terimakasih untuk artikel yang sangat membantu saya dalam penelitian menggunakan teknik mnemonik. :)

    BalasHapus